“aku tau ku takkan bisa menjadi seperti yang kau minta, namun selama nafas berhembus aku kan mencoba, dan aku tau dia yang bisa menjadi seperti yang kau minta, namun selama aku bernyawa aku kan mencoba, menjadi seperti yang kau minta”
Lagu itu melantun di kamarku, dengan volume terbesarnya tapi tetap tidak bisa mengalahkan suara ricuh ayah dan ibuku bekerja di ruang tengah dengan pekerjaannya masing masing, ibu ku memasak, dan ayahku sedang mengebor tembok, suara ricuh diluar sangat menang dibanding suara musik lantunan alm. Chrisye.
“aku tau ku takkan bisa menjadi seperti yang kau minta”
Aku sadar, aku tau, aku tidak akan menjadi seperti yang engkau minta, yang engkau mau, menjadi seseorang yang sempurna di matamu
“namun selama nafas berhembus aku kan mencoba”
Dan selama paru-paru ini bekerja dengan baik, jantungku masih berdetak dengan stabil, aku akan mencoba menjadi seseorang yang sempurna di matamu
“dan aku tau dia yang bisa menjadi seperti yang kau minta”
Aku tau, dan akan selalu tau, jika, kalau, dia adalah seseorang yang sempurna dimatamu, tidak pernah salah, tidak pernah terlihat buruk dimatamu, karna dia sempurna dimatamu, seperti apa yang kamu mau, yang kamu minta.
“namun selama aku bernyawa aku kan mencoba menjadi seperti yang kau minta”
Selama tuhan masih membiarkan aku bernafas, hidup. Aku akan mencoba menjadi seseorang yang kau minta, seseorang yang sempurna dimatamu.
“menjadi seperti yang kau minta”
Kalimat terakhir di lagu ini, dengan seiring lagu ini selesai, harapanku untuk menjadi seseorang yang sempurna di matamu hilang, ‘hilang’.