saat aku terbangun, nama itu terngiang ngiang di kepalaku, nama yang sangat tidak asing bagiku, saat aku bisa melupakannya kenapa nama itu muncul di mimpi ku, dan sekarang kenapa nama itu menghantuiku.
sejujurnya jika nama itu masih berada di sampingku itu artinya aku masih belum bisa melupakan dia, waktu ku terbuang hanya untuk memikirkan itu, sudah melupakannya atau tidak, mengingatnya atau tidak, ya, jawabannya.
satu bulan dia telah bersama wanita itu, 2 bulan aku menunggu ada keajaiban dia mengirimkan ku pesan singkat, atau sekedar menyapaku di chat facebook. ini ironis, tidak ini tidak ironis, ini hanya kebetulan, kebetulan satu kelas dengannya, dan kebetulan smsan dengannya dan kebetulan dekat dengannya, dan kebetulan juga aku jatuh cinta padanya. aku berlebihan, aku tidak harus memikirkan waktunya, biarkan waktu berjalan sendiri 1 bulan, 2 bulan, bahkan satu detik pun, aku harus menerimanya, dia tidak peduli dengan ku, dan dia sudah memiliki wanita itu.
aku masih belum bisa melupakannya, aku terlalu bodoh untuk menyukai, menyayangi, dan mencintai kekasih orang lain, tapi itukenyataannya, aku pasti bisa mengubah kenyataan itu, dengan dua pilihan, yang pertama menyukai, menyayangi, dan mencintai dia tanpa kekasih, dengan kata lain mencintai dia yang sendiri lajang, putus. yang kedua menyukai, menyayangi, dan mencintai lakilaki lain bukan dia yang sudah menjadi kekasih orang lain, move on. ya itu dua pilihan, tapi aku bertekad untuk menunggu, menunggu, dan menunggu, memikirkan seberapa bodohnnya aku menunggu kekasih orang, sudah seperti pengganggu hubungan orang, tapi aku tidak mengganggu hubugan mereka, aku hanya menunggu, dan tidak usaha apapun.
saat aku ingin mengurung diri di kamarku, ponsel ku berbunyi, dan ternyata bukan dari dia melainkan dari...